Selasa, 26 November 2013

Daur Ulang Limbah Sampah Organik


Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai secara alami, sempurna dan cepat. Sampah ini tidak terlalu berbahaya dalam lingkungan tetapi merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau.Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. 
Sampah organik sendiri dibagi menjadi :
Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.










Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.









Tujuan dari pengolahan sampah oragik adalah :

Mengurangi (reduce)
Meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Menggunakan kembali (reuse)
Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang
Mendaur ulang (recycle)
barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi.
Mengganti (replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

Cara mengolah sampah organik menjadi  sesuatu yang bermanfaat adalah :

Bahan dan Alat :
1. Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg.

2. Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob).

3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).

Cara Membuat :
1.  Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm. 
2. Taburkan bioktivator Promi 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata. 
3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik. 
4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya. 
5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.

Kelebihan Mengolah Sampah Organik :

1.       Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.
2.       Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
3.       Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
4.       Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
5.       Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
6.    Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.

Demikian artikel tentang sampah organik, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar